Langsung ke konten utama

Postingan

jarak

kemarin, kau menyinggung tentang jarak aku tak hiraukan esoknya, kau membicarakan jarak aku dengarkan selewat kini, kau membuat jarak perasaanku meracau lantas, apa salahku? yang mendengar ceritamu yang tersentuh oleh kisahmu saat kau sedih yang murka mendengar hal yang kau tutupi yang setidaknya menemanimu mengenal bahagia tanpa harta yang khawatir bila kau sakit yang kini resah karena tak mendapatkan kabar sehingga temanmu lah yang perlu ku hubungi tuk mengurangi gundah apa mungkin aku terlalu dekat di waktu yang singkat? apa aku tak boleh mengetuk untuk mengucap sapa? hingga lingkaranmu membangun dinding di jalanku? tolong, katakan saja. aku tak suka menerka lagipula aku tak suka memohon. dan yang paling aku tak suka adalah kehilangan karena aku bertemu denganmu baik baik tak sepatutnya diakhiri dengan tak baik maka sedikitnya ucapkan kata selamat dalam kata selamat tinggal karena pamit adalah kata perpisahan bukan kehilangan
Postingan terbaru

logika

jika ini logika maka "tidak" pilihannya jika ini logika maka "bukan" jawabannya jika ini logika kau bukan orangnya jika ini logika maka tak akan nantinya jika ini logika maka tak mungkin jika ini logika maka tak akan pernah berapapun frasa yang terangkai hingga kapan pun takkan usai logika tak berdaya diracau karena ini hati yang bertindak mengendalikan fikiran jauh keatas menyamarkan realita membuyarkan fakta membumbung emosi nan baik dan buruk dan ini nyata terjadi percuma berpura-pura tak peduli hati takkan seirama bahkan justru kan membutakan dan merusak akal sehat sial

Mabuk

dan setelah sekian lama hati pun merasa sesaat yang bahagia sekejap menjadi hampa berbenturan dengan logika beradu dengan rasionasi terkadang melibatkan emosi lalu mulai berisi meski nantinya kan kembali ku tak menenggak minuman ku tak menelan obat ku tak menghisap tetumbuhan namun ku mabuk, sungguhan reaksi kimia mencipta buah dari perasaan dan logika diatas kepala yang berputar putar layaknya tinggi pengaruh alkohol iya, aku mabuk oleh rindu sial

pamrih

aku berharap ia jadi milikku aku ambil resiko agar ia bersamaku aku bantu lepaskan agar ia mengejarku hingga satu waktu momen memberiku makna bahwa aku pamrih terhadap perasaanmu lalu apa bedanya aku dengan dia yang telah memberi rasa sebelumnya dengan timbal balik perbudakan hidupmu lalu pembelaan diri berkicau bahwa aku bukanlah dia yang perlakukan kau seperti binatang namun tetap saja, pamrih sungguh, rasa adalah mutualisme tanpa pamrih bagai dua belah tangan yang bertepuk menimbulkan suara yang kedua belahnya saling siap beradu padu demi suara yang didambakan kedua belah tangan itu baik, kuakui aku pamrih tak sepatutnya ku pamrih kan ku lepaskan kau tanpa pamrih dan biarlah nanti kau yang memilih. maaf, aku pamrih

PENGUMUMAN!

Tepat! pada pukul 00.10 tanggal 22 oktober 2017 di ruangan 3x3 dengan penerangan seadanya. blog ini didirikan. Nantinya blog ini akan berisi cerita cerita subyektif dari penulis yang memiliki banyak fikiran (re : masalah hidup).  Catatan : tunggu aja..........